Tuesday, March 15, 2016

Tudingan ketum PB PGRI terhadap Kemendikbud

 Asalamu'alaikum wr.wb. salam sejahtera untuk rekan-rekan guru seluruh indonesia...
mari simak ungkapan ketum pb pgri berikut ini...

Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menilai pejabat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada era Joko Widodo-Jusuf Kalla kerap melontarkan wacana yang meresahkan para guru.


"Banyak wacana yang meresahkan para guru dilontarkan pejabat Kemendikbud, misalnya penghapusan tunjangan profesi guru hingga uji kompetensi yang berpengaruh pada tunjangan guru," ujar Ketua Umum PGRI, Sulistyo, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (20/10/2016).

Begitu para guru resah, buru-buru pejabat di Kemendikbud meralat pernyataannya tersebut. Sementara, pembinaan maupun pelatihan guru masih jalan di tempat. "Sebelumnya, kami berharap pembinaan guru bisa berjalan lebih baik, tapi kenyataannya malah jalan di tempat," tambah dia.

Seharusnya, tahun ini menjadi momen penting pembinaan pada guru karena bertepatan dengan 10 tahun UU Guru dan Dosen. "Kami berharap ada program khusus yang diperuntukkan bagi pengembangan para guru. Jadi saat ini, sudah dibentuk Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan, namun belum berjalan sebagaimana mestinya," papar dia.

Guru juga belum mampu meningkatkan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik karena kuota yang disiapkan pemerintah memang terbatas dan dibatasi. "Jadi bukan kesalahan guru. Oleh karena itu, sungguh sulit dimengerti Kemdikbud mewacanakan bahwa guru yang diangkat setelah 2005, sertifikasinya dengan pola baru yang berbeda dengan guru dalam jabatan yang diangkat sebelum 2005."

Selain itu, dia menilai juga belum ada kabar yang menyejukkan mengenai perencanaan kebutuhan guru. "Kami berharap ke depan ada kebijakan khusus yang bisa menyelesaikan persoalan guru," tukas dia.


Demikian informasi yang dapat saya sampaikan.... 
semoga bermanfaat....


No comments:

Post a Comment