Sebanyak 27 calon penerima Beasiswa Bidikmisi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dicoret. Pasalnya dalam verifikasi Beasiswa Bidikmisi yang dilakukan tim Universitas, mereka tak terbukti sebagai mahasiswa tidak mampu seperti yang disyaratkan.
Mahasiswa baru (maru) yang dicoret karena pengajuan beasiswa tidak sesuai dengan kondisi ekonomi maru saat diverifikasi. Ketika mengajukan beasiswa, maru mengaku berasal dari keluarga tidak mampu. Ketika dilakukan home visit (kunjungan ke rumah masing-masing), dengan melihat kondisi yang ada serta penghasilan orangtua, yang bersangkutan tidak terbukti berasal dari keluarga miskin. Jika sudah seperti itu, maru langsung gugur," kata Pembantu Rektor (PR) III UNS, Dwi Tiyanto.
Hasil verifikasi Beasiswa Bidikmisi secara keseluruhan akan diumumkan pekan depan. Namun, data 27 orang belum ersifat final. Sebab, verifikasi baru akan selesai pekan ini sehingga masih mungkin ada tambahan mahasiswa lain yang dicoret. Meski demikian, keduapuluh tujuh peserta masih berkesempatan menempuh pendidikan di UNS. Yang bersangkutan hanya kehilangan hak Beasiswa Bidikmisi dan wajib membayar uang kuliah sesuai dengan ketentuan program studi (prodi) masing-masing.
Sementara berdasarkan hasil verifikasi, maru yang mengajukan Beasiswa Bidikmisi setelah pengumuman hasil ujian masuk justru benar-benar berasal dari keluarga tidak mampu. Saat ini tercatat, sekitar 50 maru jenjang S1 dan 97 maru jenjang D3 yang mengajukan Beasiswa Bidikmisi usai diterima di UNS. Seluruh maru berasal dari jalur SNMPTN, SBMPTN maupun UMB-PT.
No comments:
Post a Comment