Tuesday, July 28, 2015

Waktu Tes SBMPTN 2016 akan Diseragamkan

JAKARTA — Untuk meminimalisasi praktek perjokian, waktu tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SBMPTN) bakal disamakan. Hal ini bertujuan agar seluruh tes dilaksanakan serentak di Indonesia.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Natsir mengakui praktik perjokian terjadi saat ujian masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui SBMPTN. Natsir mengakui, temuan praktik perjokian mayoritas terjadi melalui SBMPTN dibandingkan dua jalur lainnya, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan ujian jalur mandiri. "Perjokian banyak ditemukan terjadi saat SBMPTN," katanya saat peninjauan Ujian Masuk Mandiri Universitas Diponegoro (Undip), di Jakarta, Ahad (26/7).


Natsir berharap penyelenggaraan tes benar-benar dilakukan bersamaan baik waktu dan harinya. Artinya, ia mengatakan, jika tes masuk PTN di Makassar, Sulawesi Selatan, dilakukan pukul 09.00 WITA, tes masuk PTN di Jakarta dilakukan pada pukul 08.00 WIB. Kemudian tes di Papua pada pukul 10.00 WIT. "Dengan menyelenggarakan ujian benar-benar secara bersamaan maka diharapkan tindakan perjokian dapat dihindari," katanya.

Ia menegaskan, kalau memang terbukti ada perjokian, pihaknya akan memberikan sanksi baik kepada pelaku maupun peserta. Bahkan, kalau pesertanya sudah diterima menjadi mahasiswa PTN tersebut, dia akan dikeluarkan dari kampus itu.

Ia menegaskan tidak akan membiarkan oknum melakukan tindakan tidak terpuji. "Perjokian menyebabkan moral bangsa hancur dan berbahaya untuk pembelajaran berikutnya," katanya.

Natsir berpesan ke panitia seleksi ujian mandiri PTN supaya menyelenggarakan tes secara jujur. Mantan rektor Undip ini juga meminta proses seleksi mahasiswa baru PTN harus dilakukan secara terbuka supaya kualitas masuk PTN terukur. Menristekdikti mengakui persaingan masuk Undip tahun ini lebih ketat dibandingkan tahun lalu karena jumlah peminatnya naik dua kali lipat.

Pada kesempatan itu, ia juga meminta panitia membantu dan memberikan fasilitas bantuan untuk peserta kalangan difabel. Ia tidak ingin mendengar kabar pihak panitia men

Lebih lanjut, dia mengklaim jalur mandiri PTN seperti di Undip ini merupakan jalur berkeadilan, mulai yang biaya pendidikannya murah sampai yang mahal. "Namun, kalau ada calon mahasiswa yang berhasil masuk tetapi tidak mampu harus tetap diterima, nanti bisa dicarikan beasiswa seperti Bidik Misi," ujarnya.

Untuk tes jalur mandiri Undip, sebanyak 26.478 peserta menjalani ujian melalui jalur ini. Mereka bersaing memperebutkan kuota 1.432 kursi dari jalur tersebut.

Sekjen Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Alumni Undip A Muqowam mengatakan, seleksi di Undip untuk tahun ajaran 2015/2016 ada tiga cara. Pertama melalui undangan atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang komposisinya 50 persen dari total 7.160 mahasiswa yang diterima Undip tahun ini. Kemudian 30 persen diterima melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan 20 persen melalui jalur ujian mandiri. "Untuk peserta jalur ujian mandiri tahun ini yang terdaftar sebanyak 26.478 orang," katanya.

Ia mengatakan, para peserta mengikuti ujian di berbagai lokasi yang telah disediakan. Mulai dari Semarang, Jakarta, Tangerang, Cibubur, Bekasi, Surabaya, Mataram, Bontang, Bandar lampung, Balikpapan, Denpasar, Makassar, hingga Palembang.  N ed: andi nur aminah
olak penyandang cacat. "Tidak boleh menolak apa pun bentuknya dan harus difasilitasi," ujarnya.

No comments:

Post a Comment