Asalamu'alaikum wr.wb. salam sejahtera untuk rekan-rekan guru seluruh indonesia......
mari simak informasi berikut ini....
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut kinerja guru madrasah lebih baik dibanding guru di sekolah negeri. Bahkan, ia menuding banyak guru di sekolah negeri yang lebih mementingkan mendapat uang dibanding membagi ilmu ke muridnya.
"Guru sekolah negeri sebagian itu pura-pura berakhlak, ini masalah, ada yang nyolong dan main soal. Kalau guru madrasah mana mungkin, orang pada takut Tuhan," kata Basuki saat menghadiri acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Madrasah Indonesia DKI periode 2016-2020 dan Gebyar Seni Madrasah 2016, di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (16/12/2016).
Bahkan, Basuki menuding banyak yang menjadi guru karena ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Kebanyakan dari mereka, kata dia, hatinya juga bukan berhati guru.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengklaim, guru-guru di DKI Jakarta sudah menerima gaji besar. Padahal, tak sedikit yang tidak bersungguh-sungguh mengajar.
"Gaji guru di DKI mah top. Gaji guru golongan paling kecil, merem-merem dapat Rp 12 juta perbulan. Gaji guru yang golongannya lebih tinggi bisa dapat Rp 16-18 juta perbulan," kata Basuki.
Hal ini berbeda dengan nasib guru madrasah. Basuki memuji kinerja guru honorer yang kerap bekerja hingga malam.
Tak hanya itu, mereka fasih membaca kitab suci Al-Quran. Sementara gaji yang diterima guru madrasah tidak diberikan oleh pemerintah.
Sehingga, Basuki ingin memberikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada murid-murid madrasah.
"Sekolahnya tentukan SPP untuk murid yang bisa dibayar dengan KJP. Nah, dari (dana KJP) itulah jadi iuran ke gurunya. Strateginya begitu," kata Basuki.
Sumber : ( http://megapolitan.kompas.com/ )
Demikian informasi terbaru yang dapat saya sampaikan ....
semoga bermanfaat.....
No comments:
Post a Comment