Sebanyak 20,08 persen mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) berasal dari keluarga kurang mampu. Mereka adalah penerima beasiswa Bidik Misi serta mahasiswa yang masuk dalam kategori pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) kelompok 1 dan 2.
Hasil tersebut menunjukkan, dengan parameter seleksi menggunakan kualitas akademik, akses pendidikan bagi keluarga kurang mampu secara ekonomi masih terbuka lebar dalam Ujian Masuk (UM) UGM. Setelah pengumuman SNMPTN, UGM menerima data calon mahasiswa dari Panitia Pusat SNMPTN. Selain itu, UGM juga melakukan pendataan. Data yang ada diverifikasi oleh fakultas dan dikelompokkan dalam UKT sesuai kemampuan ekonomi masing-masing.
"Dari data mahasiswa yang melakukan registrasi, tercatat 20,08 persen mahasiswa baru UGM yang diterima melalui
jalur SNMPTN berasal dari keluarga tidak mampu,” tutur Rektor UGM Pratikno, seperti disitat dari laman UGM, Rabu (3/7/2013). Pratikno menjelaskan, dari 3.317 calon mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN, sejumlah 3.146 calon mahasiswa telah melakukan registrasi. Sebanyak 20,08 persen dari jumlah tersebut merupakan penerima beasiswa Bidik Misi dan mahasiswa tidak mampu yang hanya perlu membayar UKT Rp500 ribu atau maksimal Rp1 juta per semester.
Mahasiswa yang ada di kelompok UKT 1 dan 2 itu juga mendapatkan beasiswa. Misalnya untuk prodi Sastra Inggris, Biaya Kuliah Tunggal (BKT) per semester untuk prodi itu yang ditetapkan oleh pemerintah adalah Rp6.093.000 per semester. "Sehingga mahasiswa dengan UKT 1 mendapatkan beasiswa berupa subsidi sebesar Rp5.593.000 per semester. Contoh lain, di prodi Pendidikan Dokter, BKT per semester sebesar Rp15.232.00 sehingga per semester mahasiswa dengan UKT 1 mendapatkan beasiswa atau subsidi sebesar Rp14.732.000,” paparnya.
Dia menambahkan, tidak hanya mahasiswa dalam kelompok UKT 1 dan 2 saja yang mendapatkan subsidi. Sebenarnya, kata Pratikno, seluruh mahasiswa baru menerima subsidi. "Sebagai contoh, mahasiswa dengan UKT tertinggi (kelompok 5) di prodi Farmasi harus membayar Rp7,5 juta per semester. BKT pada prodi tersebut sebesar Rp15.232.000. Sehingga tiap semesternya mahasiswa dalam UKT kelompok 5 di Farmasi mendapatkan subsidi atau beasiswa sebesarRp7.732.000," ungkap Pratikno.
Menurut Pratikno, persaingan dalam seleksi masuk UGM tahun ini semakin ketat. Buktinya, dari 72.207 peminat dalam SNMPTN hanya 3.317 mahasiswa yang diterima. Sementara untuk jalur SBMPTN, peminat prodi di UGM sebanyak 64.199 dengan daya tampung 1.997.
“Dalam
penerimaan mahasiswa baru UGM, seleksi didasarkan pada kemampuan akademik. Prinsip obyektifitas dan transparansi kami pegang teguh karena UGM adalah universitas yang terbuka, tidak mengenal diskriminasi, akuntabel dan senantiasa mengembangkan keadilan bagi sesama, serta melaksanakan good university governance," tegasnya.